Pengertian Lingkungan Manajerial

Lingkungan manajerial yaitu lingkungan internal dan eksternal yang bisa mempengaruhi kinerja manajer dalam organisasi. Pemikiran administrasi yang paling mutakhir menyerupai Manajemen Kontijensi dan Manajemen Kualitas menghendaki difokuskannya kinerja manajer pada aspek lingkungan yang selalu berubah dan orientasi pada kepuasan pelanggan.


Lingkungan seorang manajer terdiri atas faktor-faktor yang selalu berubah secara konstan (tetap). Faktor tersebut sanggup berlangsung di lingkup internal juga eksternal organisasi. Misalnya, kalau perusahaan pesaing gres muncul di pasar, otomatis ia akan mempengaruhi lingkungan manajerial. Jika klien bisnis memindahkan lokasi perjuangan mereka, manajer akan mencicipi dampaknya. Jika kemajuan teknologi terjadi, metode bisnis berubah, dan sekali lagi, lingkungan manajerial harus mengadaptasinya.

Manajer tidak sanggup mengontrol lingkungannya. Namun, manajer sanggup mencurigai setiap perubahan yang terjadi. Ini jawaban setiap perubahan berefek pribadi pada pembuatan keputusan dan tindakan mereka sehari-hari.

Misalnya, dalam bisnis penerbangan Indonesia banyak bermunculan perusahaan transportasi gres semisal Batavia, Sriwijaya, Lion, atau AdamAir. Dengan demikian, harga tiket penuh dengan persaingan. Harga bisa senantiasa berubah dan konsumen cenderung mencari tiket murah, pelayanan baik, dan safety tinggi. Manajer di setiap perusahaan penerbangan harus mencurigai naik-turunnya tiket serta teknologi-teknologi gres yang diterapkan oleh perusahaan saingan. Ini belum ditambah regulasi pemerintah yang kerap berubah-ubah contohnya wacana standar keselamatan, standar teknologi, dan harga materi bakar.

Agar lebih gampang dalam memahami lingkungan manajerial internal dan eksternal ini, sepakat akan dimuat denah Lingkungan Organisasi dari Richard L. Daft dan Dorothy Marcic berikut:[1]




Gambar 1 Lingkungan Organisasi versi Daft dan Marcic

Bagan Daft dan Marcic di atas membedakan dua lingkungan yang besar lengan berkuasa terhadap manajerial. Pertama lingkungan luar (eksternal) dan kedua lingkungan internal.

Lingkungan internal terdiri atas: Karyawan, Budaya Organisasi, dan Manajemen. Lingkungan eksternal terdiri atas 2 kategori yaitu Lingkungan Tugas dan Lingkungan Umum. Lingkungan Tugas (Task Environment) terdiri atas Customer (pelanggan), Kompetitor, Supplier (penyedia materi produksi), dan Pasar Tenaga Kerja. Lingkungan Umum (General Environment) terdiri atas Teknologi, Sosiokultural, Ekonomi, Legal/Politik, dan Internasional.

Lingkungan Tugas (task environment) yaitu lapisan lingkungan luar yang paling erat dengan organisasi. Ia termasuk sektor-sektor yang melaksanakan transaksi harian dengan organisasi dan punya imbas pribadi pada kinerja dan operasi sehari-hari perusahaan. Termasuk ke dalam lingkungan ini yaitu kompetitor, supplier, pelanggan (customer), dan pasar tenaga kerja.

Lingkungan internal terdiri atas elemen-elemen dalam batasan organisasi. Ia terdiri atas pekerja, manajemen, serta budaya organisasi yang memilih sikap para pekerja dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternalnya.

Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal yaitu elemen di luar batas organisasi yang punya potensi mempengaruhi sikap organisasi dan manajerialnya. Lingkungan ini terdiri atas 2 lapisan yaitu: (1) Lingkungan Umum atau General Environment dan (2) Lingkungan Tugas atau Task Environment.

1. Lingkungan Umum (General Environment)

Lingkungan Umum yaitu lapis terluar lingkungan eksternal yang tidak pribadi besar lengan berkuasa terhadap organisasi dan manajemen. Termasuk ke dalamnya faktor sosiokultural, ekonomi, sosiokultural, teknologi.

Faktor-faktor tersebut tidak secara pribadi besar lengan berkuasa atas operasi sehari-hari organisasi, tetapi mereka sanggup mempengaruhi seluruh organisasi yang ada di suatu wilayah (negara). Misalnya, makin tinggi tingkat pendidikan orang tua, menciptakan mereka punya uang lebih untuk anak-anaknya, dan salah satunya undangan mainan anak meningkat. Situasi ini dieksploitasi perusahaan mainan.

Internasional. Dimensi internasional merepresentasikan peristiwa-peristiwa yang berasal dari negara lain dan mempengaruhi organisasi di suatu negara. Di era globalisasi, dimensi internasional sanggup memunculkan kompetitor baru, pelanggan baru, supplier baru, serta membentuk animo sosial, teknologi, dan ekonomi.

Saat ini, setiap perusahaan dan organisasi harus berkompetisi dalam skala global. Misalnya, kendaraan beroda empat berharga murah dan berkualitas tinggi dari Jepang dan Korea telah mengubah industri kendaraan beroda empat Amerika Serikat secara permanen. Laptop-laptop murah produk Cina, India, dan Taiwan membanjiri pasar dunia, menciptakan produsen-produsen laptop Jepang dan Amerika Serikat mengatur ulang taktik mereka. Kebab Turki muncul sebagai pesaing gres bisnis MacDonald dan KFC di negara-negara lebih banyak didominasi Muslim.

Hal yang paling dramatis dari Dimensi Internasional ini yaitu tanda-tanda perpindahan kekuatan ekonomi ke tangan India dan Cina. Secara bersama, kedua negara ini punya populasi, otak manusia, dan dinamika bisnis kreatif yang bisa mengubah ekonomi global di kurun 21.

Khusus mengenai kekuatan ekonomi Cina. Cina menduduki peringkat 2 dunia dalam produksi listrik (hanya dikalahkan Amerika Serikat) dengan 3446 milyar kwh, peringkat 2 dunia sebagai negara eksportir (hanya dikalahkan Uni Eropa) dengan 1,581 trilyun dollar AS, peringkat 1 dunia untuk cadangan Forex dan Emas dengan 2,876 trilyun dollar AS, dan peringkat 6 dunia untuk pertumbuhan pendapatan per tahun sebesar 10,30%. Dan, Cina yaitu peringkat 1 dunia dalam hal tenaga kerja. Pemerintahnya banyak membangun infrastruktur ekonomi yang ditunjukkan dengan konsumsi 47% semen dunia, 30% batubara dunia, dan 26% baja mentah dunia tahun 2005.

Dalam konteks Dimensi Internasional ini, seorang manajer sudah bukan lagi harus mengetahui aspek aturan dan politik di negaranya sendiri. Ia juga harus mempelajari aturan dan politik yang berlaku di negara lain, termasuk sosiokultural, ekonomi, legal/politik, dan teknologinya. Ini dibuktikan adanya kenyataan banyaknya kegiatan ekspor-impor antar negara dan pertukaran tenaga kerja antar negara, termasuk kegiatan-kegiatan pengembangan sumber daya manusianya menyerupai mengirim karyawan untuk sekolah atau mengikuti training kerja di negara lain.

Teknologi. Dimensi teknologi termasuk ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi di suatu bidang industri atau masyarakat secara umum. Dimensi ini banyak mempengaruhi perubahan-perubahan besar atas organisasi aneka industri. Dua puluh tahun lalu, suatu organisasi paling banter punya 1 PC desktop. Sekarang, mereka sudah dilengkapi jaringan komputer, saluran internet, video conferencing, telepon seluler, website, dan laptop. Bahkan, teknologi tersebut sekarang sudah jadi standar harian.

Misal lainnya yaitu perkembangan buku digital. Dengan buku digital, orang tidak perlu “berat” membawa buku ke mana-mana. Cukup mereka membeli perangkat EbookReader yang sudah banyak disediakan Sony dan Amazon.com di pasaran, kemudian membeli buku-buku dalam bentuk digital. Bisnis ini merupakan rival potensial bagi penerbit dan toko-toko buku konvensional. Selain itu, teknologi POD (Print on Demand) memungkinkan setiap orang menjadi penerbit sendiri dan mengakibatkan penerbit-penerbit konvensional – juga – harus memikirkan ulang taktik pemasaran mereka.

Sosiokultural. Ia yaitu karakteristik demografi (kependudukan) menyerupai norma, kebiasaan, dan nilai umum yang berlaku di suatu populasi. Karakteristik terpenting yaitu kepadatan populasi, usia, dan tingkat pendidikan. Karakterik demografi dikala ini memilih tenaga kerja dan konsumen di masa mendatang.

Negara-negara menyerupai Zimbabwe, Niger, Uganda, Burundi, Uni Emirat, Ethiopia, dan Zambia yaitu negara-negara dengan rasio kelahiran tinggi. Negara-negara tersebut yaitu penyedia potensial tenaga kerja di masa mendatang. Sementara itu, negara-negara menyerupai Bulgaria, Russia, Serbia, Jepang, Jerman, atau Polandia mempunyai rasio pertambahan penduduk yang minus, sehingga terbuka peluang tenaga kerja dari negara lain untuk masuk ke sana. Produk baju muslim mempunyai peluang lebih besar untuk terjual di negara-negara menyerupai Indonesia, Malaysia, Pakistan, dan negara-negara Afrika Utara.

Ekonomi. Dimensi ekonomi mencerminkan kesehatan ekonomi suatu negara atau wilayah secara umum. Daya beli masyarakat, tingkat pengangguran, dan tingkat suku bunga, yaitu pecahan dari dimensi ekonomi ini. Oleh lantaran organisasi masa sekarang cenderung beroperasi di lingkup global, maka dimensi ekonomi semakin menciptakan rumit dan banyak menimbulkan ketidakpastian di kalangan manajer. Misalnya, resesi ekonomi tahun 2000-an dan turunnya daya beli di Amerika Serikat berakibat pada sektor ekonomi dan mempengaruhi organisasi-organisasi di seluruh dunia. Sebaliknya, resesi ekonomi di Asia dan Eropa berefek pada bursa saham di Amerika Serikat.

Para hebat teori sistem dari Swiss Federal Institute of Technology yang berkedudukan di Zurich melaksanakan suatu riset atas 37 juta perusahaan yang sekarang beroperasi di sekujur penjuru dunia serta 43 ribu korporasi transnasional. Hal yang mengejutkan adalah, perusahaan-perusahaan tersebut ternyata sebagian besar dari 37 juta perusahaan dan 43 ribu korporasi transnasional tersebut saling berafiliasi satu sama lain. Mayoritas perusahaan finansial. Sepuluh perusahaan dengan koneksi antar perusahaan terbesar tersebut (dari urutan teratas) yaitu Barclays plc, Capital Group Companies Inc, FMR Corporation, AXA, State Street Corporation, JP Morgan Chase & Co, Legal & General Group plc, Vanguard Group Inc, UBS AG, dan Merrill Lynch & Co Inc. Salah satu perusahaan Cina, yaitu China Petrochemical Group Company duduk di posisi 50 besar.[2] Mereka inilah perusahaan yang sesungguhnya menjalankan perekonomian dunia.

Legal-Politik. Dimensi ini termasuk peraturan pemerintah di tingkat lokal, provinsi dan pusat. Kegiatan politik kerap pula didesain untuk mempengaruhi sikap perusahaan. Indonesia sudah menerapkan UU No. 13 tahun 2003 wacana Ketenagakerjaan, yang secara eksplisit telah mengatur hak dan kewajiban pengusaha dan pekerja. Apapun perusahaan yang beroperasi di Indonesia terkena ketentuan dalam UU tersebut.

Daft dan Marcic menjelaskan, Amerika Serikat menganut sistem kapitalisme sehingga peraturan yang pemerintah mereka buat sebisa mungkin tidak ikut campur di dunia bisnis. Mereka hanya menciptakan aturan main. Namun, negara-negara Uni Eropa mengadopsi pemberian konsumen dan lingkungan hidup yang menciptakan perusahaan-perusahaan Amerika Serikat terpaksa membayar denda jutaan dollar bagi pelanggaran yang mereka buat di sana. Misalnya, Hewlett-Packard, Ford Motor Company, dan General Electric harus membayar ongkos daur ulang sampah hasil produksi mereka di Eropa.

Selain pemerintah, manajer juga harus mencurigai kelompok penekan yang beroperasi di sistem politik untuk mempengaruhi sikap perusahaan. Perusahaan rokok menghadapi kelompok-kelompok penekan yang anti rokok lantaran menganggu kesehatan. Aktivis lingkungan mengamati limbah pabrikan yang membahayakan lingkungan dan kesehatan masyarakat. Perusahaan internet dan media lain menghadapi gerakan sosial antipornografi.

2. Lingkungan Tugas (Task Environment)

Lingkungan kiprah terdiri atas sektor-sektor yang punya kekerabatan pribadi atas organisasi. Ini termasuk customer, kompetitor, supplier, dan pasar tenaga kerja.

Customer. Manusia dan organisasi penikmat hasil produksi organisasi dinamakan customer. Sebagai penikmat (dan pembayar) output organisasi, customer yaitu penting alasannya yaitu mereka memilih keberhasilan organisasi membiayai kehidupan anggotanya. Pasien yaitu customer rumah sakit, siswa yaitu customer sekolah, dan traveller yaitu customer perusahaan penerbangan.

Kini banyak perusahaan mengiklankan diri lewat layanan internet lewat blog-blog gratis menyerupai www.blogspot.com atau www.wordpress.com atau jejaring sosial menyerupai www.twitter.com atau www.facebook.com. Pengguna umumnya kaum muda, pengakses internet, dan situs-situs tersebut dipakai para pemasar untuk menggaet kalangan muda membeli produk atau jasa mereka.

Customer dikala ini semakin kuat kedudukannya jawaban Internet, yang bisa memunculkan ancaman ataupun kesempatan bagi manajer organisasi. Kini customer sanggup pribadi mempengaruhi reputasi dan penjualan organisasi, contohnya lewat situs walmartsucks.com, di mana mereka mengkritis Wal-Mart. Atau, pkswatch.org, situs yang mengkritisi sikap politik elit Partai Keadilan Sejahtera.

Kompetitor. Organisasi lain dalam industri barang atau jasa yang sama disebut kompetitor. Setiap industri dikarakteristikkan oleh isu-isu persaingan tertentu. Industri rekaman berbeda dengan industri baja atau farmasi. Perang kompetisi sekarang banyak terjadi di seluruh dunia. Dalam dunia teknologi informasi, Amazon mempunyai rival eBay dalam bisnis eCommerce, Intel versus AMD dalam teknologi mikroprosesor, atau Sony versus Microsoft dalam bisnis piranti games (xbox vs. PlayStation). Di Indonesia, MetroTV dan TVOne “berperang” dalam bisnis televisi pemberitaan.

Supplier. Bahan mentah yang dipakai suatu organisasi guna memproduksi output disediakan oleh supplier. Pabrik baja butuh bijih besi dan uang. Perguruan tinggi swasta kecil mungkin butuh puluhan rim kertas, spidol, komputer, dan textbook. Amerika Serikat butuh pasokan minyak mentah tertinggi di dunia yaitu 18,7 juta barrel per hari. Untuk itu, mereka menutupinya dengan mengimpor 9 – 12 juta barrel per hari dari negara lain. Pasokan tersebut tiba dari (berturut-turut) : Kanada sebesar 1,938 juta barrel/hari, Meksiko sebesar 1,096 juta barrel/hari, Arab Saudi sebesar 989 ribu barrel/hari, Venezuela sebesar 965 ribu barrel/hari, Nigeria 771 ribu barrel/hari, Angola sebesar 449 ribu barrel/hari, dan Iraq sebesar 448 ribu barrel/hari.[3]

Pasar Tenaga Kerja. Dimensi ini yaitu termasuk mereka-mereka yang potensial untuk direkrut menjadi tenaga kerja. Setiap organisasi butuh personil terlatih dan berkualitas. Serikat kerja dan asosiasi profesi, merupakan dua organisasi tenaga kerja yang bisa mempengaruhi pasar kerja setiap organisasi.

Kini pasar tenaga kerja bisa mempengaruhi organisasi jawaban dua hal : (1) meningkatnya undangan tenaga kerja yang menguasai komputer; (2) pandangan penting bahwa investasi terus-menerus dalam sumber daya insan lewat rekrutmen, pendidikan, dan training untuk memenuhi tuntutan persaingan di lingkup global; dan (3) dampak munculnya blok-blok dagang internasional, otomatisasi, outsourcing, dan perpindahan lokasi pabrik atau produksi, yang menciptakan kelangkaan tenaga kerja di satu negara dan kelebihan di daerah lain.

Lingkungan Internal

Lingkungan internal berasal dari dalam organisasi dan dimensinya pribadi mempengaruhi kerja seorang manajer. Termasuk ke dalam dimensi ini budaya organisasi, teknologi produksi, struktur organisasi, dan kemudahan fisik.

Budaya Organisasi. Budaya organisasi yaitu seperangkat nilai, keyakinan, pemahaman, dan norma yang diterapkan oleh anggota organisasi. Budaya organisasi yaitu pola nilai dan perkiraan bersama wacana bagaimana segala sesuai dijalankan di dalam organisasi.

Budaya organisasi menempati posisi vital dalam laba kompetitif organisasi. Budaya organisasi harus cocok dengan kebutuhan lingkungan eksternal dan taktik perusahaan. Dengan kecocokan ini pekerja sanggup membangun kesepakatan tinggi dan menghasilkan pekerjaan organisasi dalam kinerja tinggi dan sukar dikalahkan organisasi lain. Setiap anggota gres yang masuk ke dalam organisasi sanggup mempelajari budaya organisasi sebagai cara paling sempurna dalam menafsir, berpikir, dan merasa organisasi tersebut.

Budaya organisasi sanggup dikaji lewat 3 tingkatan, di mana makin ke bawah makin sulit diamati, perhatikan denah Daft and Marcic di bawah ini:[4]




Gambar 2 Tingkatan Budaya Organisasi Daft and Marcic

Tingkat teratas (1), artifak, gampang dilihat, didengar, dan diamati. Ia termasuk cara berpakaian, pola perilaku, simbol fisik, upacara organisasi, dan layout daerah kerja.

Di tingkat yang lebih dalam (2), terdapat nilai dan keyakinan, yang tidak gampang diamati tetapi sanggup dideteksi lewat bagaimana anggota organisasi menjelaskan dan membenarkan apa yang mereka lakukan. Anggota organisasi memegang nilai dan keyakinan ini dalam alam sadar mereka. Nilai dan keyakinan bisa dideteksi lewat dongeng organisasi, bahasa, dan simbol-simbol organisasi yang dipakai anggota organisasi.

Di tingkat terdalam (3), terdapat asumsi, sesuatu yang tidak lagi berada di alam sadar anggota organisasi tetapi terjelma di dalam perilau. Asumsi ini sulit dideteksi lantaran ia merupakan esensi dari budaya organisasi yang secara tidak disadari mengarahkan sikap dan pembuatan keputusan di dalam organisasi.

Sejumlah perusahaan mungkin berasumsi bahwa intinya pekerja yaitu malas dan mengeluhkan pekerjaan, alasannya yaitu itu pekerja selalu diawasi dan diberikan sedikit kebebasan sementara antar rekan kerja berkembang suasana curiga. Perusahaan lain mungkin berasumsi pekerja bergotong-royong ingin yang terbaik. Di organisasi jenis ini, pekerja diberikan kebebasan dan tanggung jawab yang lebih besar sementara antar rekan kerja berkembang suasana saling percaya.

Kendati sulit, nilai-nilai dasar yang mencirikan budaya organisasi sanggup dideteksi lewat simbol, cerita, teladan, slogan, dan upacara organisasi. Penjelasan yaitu sebagai berikut:


  • Simbol. Simbol yaitu obyek, tindakan, atau insiden yang mempunyai makna bagi orang lain. Misalnya, bangunan di mana organisasi berdiri sanggup bersifat simbolik. Bentuk atap, bentuk lobby, bentuk sekat, mencerminkan budaya yang berkembang di dalam organisasi.
  • Hikayat. Hikayat yaitu dongeng konkret yang kerap diulang dan disebarkan kepada para pekerja. Hikayat diceritakan pada pekerja gres untuk mempertahankan nilai-nilai utama yang ada. Misalnya, dongeng rekor penjualan yang dilakukan pada periode tertentu, keberhasilan perusahaan memenangkan suatu penghargaan, dan sebagainya.
  • Teladan. Teladan yaitu figur pekerja yang menjadi tumpuan bagi tindakan, karakter, dan model pekerja yang dianggap paling mencerminkan budaya organisasi. Teladan yaitu model pekerja yang harus diikuti pekerja lainnya. Teladan ini bisa bersifat konkret dan bisa pula rekaan.
  • Slogan. Slogan yaitu kalimat yang mengekspresikan nilai suatu perusahaan atau organisasi. Misalnya Nokia berslogan “connecting people”, Toshiba “tiada duanya”, Suzuki “inovasi tiada henti”, Gudang Garam Filter “pria punya selera”, “Bhinneka Tunggal Ika” dari Negara Kesatuan Republik Indonesia atau “E Pluribus Unum” dari United States of America.
  • Upacara. Upacara yaitu acara terjadwal untuk memperingati insiden tertentu. Manajer memanfaatkan upacara untuk memberi tumpuan dramatis wacana nilai perusahaan atau organisasi. Upacara juga bertindak selalu penguatan atas nilai, memperkuat ikatan antarpekerja.
  • Manajemen. Manajemen yaitu proses penggunaan sumberdaya organisasi guna mencapai tujuan organisasi melalui fungsi-fungsi planning, organizing and staffing, leading, dan controlling.
  • Pekerja. Pekerja yaitu anggota organisasi yang sehari-hari menjalankan roda organisasi. Tanpa mereka, organisasi tidak mungkin ada. Pekerja yaitu human capital untuk organisasi. Organisasi menanamkan saham pada pekerja dalam konteks training, pengalaman, penilaian, intelijensi, hubungan, dan pandangan.[5] 
---------------------------------------------------------

[1] Richard L. Daft and Dorothy Marcic, Understanding Management (Mason, Ohio: South-Western Cengage Learning, 2009) p.50.
[2] http://www.newscientist.com
[3] www.globalpost.com
[4]Ibid. p.63.
[5] Sandra L. Steen, Human Resources Management, Second Canadian Edition (Toronto: McGraw-Hill Ryerson, 2009) p.8.

tags: lingkungan manajerial memahami lingkungan bisnis internasional eksternal bisnis teknologi di era globalisasi globalisasi bisnis internal eksternal

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Pengertian Lingkungan Manajerial"

Posting Komentar